Jumat, 18 Juli 2014

Menyelesaikan Masalah Dalam Matematika (Anak)

By Kidungilmu  |  11.16 No comments


Ø  Menyelesaikan masalah yang muncul di matematika dan di konteks yang lain
Orang yang melihat dunia secara matematika dikatakan telah mempunyai pembagian matematika. Pemecah masalah yang baik secara alami menganalisis tindakan dengan hati-hati di matematika dan menyikapi masalah berdasarkan situasi yang dilihiat. Pertama mereka mempertimangkan kasus sederhana sebelum  mencoba sesuatu yang lebih rumit, mereka belum siap menanggapi sesuatu yang lebih rumit analisisnya. Untuk contoh, suatu masalah untuk siswa menengah tentang data dua perusahaan ambulans dan pertanyaan perusahaan mana yang dapat dipercaya (Penilaian seimbang untuk kurikulum matematika). Jawaban cepat yang ditemukan dengan melihat rata-rata waktu pelanggan menunggu untuk tiap-tiap perusahaan dapat menyesatkan. Analisis matematika yang lebih berhati-hati meliputi respon waktu vs … waktu memberikan suatu jawaban yang berbeda. Dalam  masalah ini, diperlukan suatu bagian untuk menganalisis secara dalam  untuk melengkai pemahamannya dalam situasi ini, itu merupakan jawaban yang benar. Meskipun dalam jenjang tersebut, guru dapat membantu membangun karakter dengan menanyakan suatu pertanyaan yang membantu siswa unuk menemukan matematika dalam dunia mereka dan pengalaman dan menganjurkan siswa untuk tidak hanya tertarik tetapi bersaha untuk menantang masalah tersebut.
Penggunaan masalah yang datang secara alami bagi anak muda: Saya bayangkan berapa lama untuk dapat menghitung hingga jutaan? Berapa banyak kaleng soda yang dapat diambil dari suatu sekolah? Guru dan orangtua dapat membantu perkembangan kehendak ini dengan membantu siswa untu membuat masalah matematika yang ada di dunia kita. Guru mepunyai peran penting dalam mengembangkan pemecahan masalah siswa dengan menciptakan dan memelihara lingkungan kelas,yang mana siswa dianjurkan untuk mengeksplorasi, berbagi kegagalan dan kesuksesan, dan bertanya satu sam alain. Dalam lingkugan yang seperti itu, siswa dapat mengembankan kepercayaan diri dalam kemampuan  mereka untuk bersedia mengunakan dan mengeksplorasi masalah, dan mereka akan mungkin menyikapi masalah dan melakukan dengan tekun dengan menantang masalah tersebut.
Ø  Memakai dan mengadaptasi berbagai strategi yang cocok untuk menyelesaikan masalah
..... banyak deskripsi strategi pemecahan masalah, beberapa yang diketahui  dapat ditemukan di pekerjaan Polya (1957).  Seringkali penggunaan strategi termasuk menggunakan diagram, mencari pola, mencatat semua kemungkinan, mencoba nilai khusus atau kasus, oret-oretan, menebak dan mengecek, membuat masalah yang sama,dan membuat masalah yang sederhana. Pertanyaannya adalah, bagaimana seharusnya strategi-strategi tersebut diajarkan? Haruskah mereka menerima pengajaran secara gamblang, dan bagaimana seharusnya mereka dapat dibaurkan dengan kurikulum matematika? Dengan komponen yang lain dari alat peraga matematika, strategi harus petunjuk pengajaran jika siswa diharapkan untuk mempelajarinya. Pada tingkat rendah, guru-guru dapat membantu anak-anak mengungkapkan, mengelompokkan, dan membandingkan strategi mereka. kesempatan untuk menggunakan strategi harus ditanamkan secara alami pada kurikulum melintasi isi materi. Dari waktu ke waktu siswa akan mencapai tingkat menengah, mereka harus mahir dalam mengenali ketika bermacam-macam strategi yang cocok untuk digunakan dan harus mampu memutuskan kapan dan bagaimana untuk menggunakannya. Pada kelas atas, siswa harus dapat memasuki strategi yang luas, dapat memutuskan yang mana yang digunakan, dan dapat mengadaptasi dan menciptakan strategi-strategi.
Pengalaman awal anak kecil dengan matematika datang dari pemecahan masalah. Strategi yang berbeda dibutuhkan untuk memperluas variasi masalah. Siswa harus menyadari strategi strategi itu dibutuhkan ketika mereka tumbuh., dan dimodelkan ketika kelas berlangsung, guru seharusnya menanjurkan siswanya untuk mencatatnya. Sebagai contoh, setelah siswa membagi solusi dan bagaimana diperoleh, guru dapat mengidentifikasi strategi dengan mengucapkan, “Ini terdengar seperti kamu membuat sebuah catatan pengaturan untuk menemukan solusi. Apakah ada yang lain yang menyelesaikan masalah dengan cara lain?” verbal ini membantu mengembangkan bahsa  umum dan representasi dan membantu siswa yang lain memahami apa yang murid pertama lakukan. Seperti diskusi dan anjuran tidak ada strategi satu kali dan untuk semuanya; strategi dipelajari sepanjang waktu, diaplikasikan pada konteks tertentu, dan menjadi dimurnikan, rumit, dan fleksible yang digunakan mereka di peningkatan situasi masalah yang kompleks.

Author: Kidungilmu

Hello, saya author dari blog ini. Selamat membaca dan semoga bermanfaat. Mari kita untuk terus belajar sepanjang hayat. Thx

0 komentar:

E-mail Newsletter

Sign up now to receive breaking news and to hear what's new with us.

Recent Articles

© 2014 Kidung Ilmu. WP themonic converted by Bloggertheme9. Powered by Blogger.
TOP